Sabtu, 24 November 2012

7.000 Kaum Hawa Pendukung ASRI Gelar Istighosah




Pamekasan : Sebanyak 7.000 kaum hawa yang merupakan pendukung Pasangan Achmad Syafii - Khalil Asyari (ASRI), menggelar istighosah di Monumen Arek Ancor, Sabtu (24/11/2012). Istighosah digelar untuk mendoakan agar carut marut demokrasi yang ada di Bumi Gerbang Salam ini, bisa secepatnya menemui titik terang. Ribuan warga yang tergabung dalam Komunitas Perempuan Peduli Pamekasan (KP3) ini, menilai di Pamekasan telah terjadi kejadian yang memilukan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), dengan mencoret pasangan ASRI dalam penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati. Padahal, rekomendasi Panwaslu Pamekasan, menemukan bahwa justru incumbent, Kholilurrahman, yang tidak memiliki ijasah MI dan tidak menyetorkan LHKPN. Meski Panwaslu merekomendasikan pada KPU agar membuka pendaftaran ulang, hal itu tidak merubah hati dan keinginan KPU. Lima Komisioner KPU, utamanya Ketua KPU Pamekasan, Ramli, tetap melanjutkan tahapan-tahapan Pemilukada. Selain itu, pernyataan Ketua KPUD yang terlalu membela salah satu calon, mempertegas bahwa KPUD Pamekasan, tidak independent. Ditambah, tidak mampunya KPUD menjawab beberapa pertanyaan saat sidang perdana DKPP. "Kami ini lemah. Dan, saat ini bulan yang tepat untuk muhasyabah. Mari kita doakan bahwa kebenaran akan selalu benar," kata Nyi Salma dalam orasinya usai istighosah. "Kami meminta Ketua KPUD mundur karena sudah mengabaikan keadilan dan menghalalkan segala cara. Verifikasi KPUD yang tidak prosedur juga menandakan bahwa tidak profesional," tambahnya. Ia menilai, keputusan KPUD tidak berangkat dari hati nurani. Jika sudah demikian, kata Nyi Salma yang juga saudara kandung Incumbent ini, maka tunggu kehancuran KPUD. Nyi Salma di hadapan ribuan kaum hawa juga menyatakan hal tak terduga. Menurutnya, sejak 2003, ia idak setuju incumbent (Kholilurrahman), ikut dalam pilkada. Bukan karena apa, selain saudara, Incumbent sudah dianggap guru. "Saya ingin mengembalikan beliau pada habitatnya. Sudah, sampaikan saja. Bukan karena benci," tandasnya sembari menangis.

Tidak ada komentar: